Ujung tombak pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah adanya seorang guru. Sejalan dengan hal tersebut, tugas pokok sebagai guru disamping
harus meningkatkan keprofesionalannya juga harus mengupayakan agar
pembelajarannya bisa berhasil dengan sangat memuaskan sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah mendidik, mengajar dan
melatih agar muridnya kelak menjadi manusia yang pandai, terampil dan berbudi
luhur. Untuk dapat melaksanakan tugasnya tersebut, guru seyogyanya menguasai
kemampuan mengajar pengetahuan dan keterampilan hidup, mendidik agar menjadi
manusia yang berakhlak, dan melatih para siswanya agar mampu memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilannya bagi hidupnya kelak di masyarakat. Salah satu
kemampuan yang harus dimiliki adalah mengembangkan diri secara profesional
sambil terus menekuni bidang studi yang telah dipilihnya. Hal ini berarti bahwa
guru dituntut menguasai bidang studi yang telah dipilihnya dan kemudian menyajikannya
kepada siswanya secara profesional. Untuk memenuhi kemampuan tersebut, guru
sebaiknya mampu menilai kinerjanya sebagai guru dalam mengajar di kelas.
Kemampuan ini dapat dinilai melalui penelitian yang dilaksanakan dalam lingkup
seputar kelasnya sendiri atau disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(IGAK Wardhani,dkk,2007:i).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR).
Menurut Wardhani dan Wihardit (2009:1.4) penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kasihani (dalam Sukayati, 2008:8) menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas.
Sedangkan menurut Suharsimi (dalam Sukayati, 2008:7) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian,
tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan
menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan
penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan
wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana dan struktur
penyelidikan yang dibuat atau disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat
memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan dari penelitiannya. Desain
peneltian yang digunakan dalam biasanya menggunakan desain putaran spiral
menurut Kemmis dan Taggart.
Menurut Sukayati (2008:18), pada hakikatnya model
Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap
perangkat dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK
tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada
umumnya lebih dari satu siklus.
0 comments:
Posting Komentar